Jantung saya berdegup kencang, dan pikiran terasa ngrambyang. Sudah memasuki hari keempat, dan saya belum sekalipun bertemu dengan mereka. Mereka, teman-teman saya, peserta Latsar Angkatan…
Kemudian saya menyesal. Setelah sempat berteriak-teriak, di ruang makan menjelang prosesi sarapan. Beberapa detik setelah keluar kata-kata terakhir dari tenggorokan disertai teriakan, saat itu pula…
Hanya belum sempat saja, untuk menulis dan kembali mengisi blog ini secara rutin. Saya tak ingin menggunakan istilah adaptasi sebenarnya, pun semenjak dahulu selalu menghindari…
Entah apa namanya, tetapi yang jelas saya enggan memakai kata atau istilah hijrah. Terlalu berat, dan bagi saya : terlalu relijius. Hijrah akan menemukan maknanya,…
Kalau semuanya lancar dan berjalan dengan semestinya [semestinya menurut versi saya], harusnya pagi tadi adalah kunjungan terakhir di KPPN Yogyakarta. Kunjungan terakhir secara resmi kedinasan,…
Berapa lama kita tidak bertemu? Dalam hitungan hari? Bulan? Tahun? Atau dalam satuan waktu yang akal pikiran manusia belum mampu merumuskannya? Selama itukah? Tak penting,…
Ketika saya menuliskan dialektika, maksudnya adalah hubungan imbal balik, dua arah. Ketika frasa setelah dialektika adalah ‘cinta’, maka maksudnya adalah saling. Saling mencintai tentu saja….
Beberapa kali saya mendatangi minimarket yang buka 24 jam, pada saat-saat waktu yang tidak wajar bagi rutinitas saya sendiri. Maksudnya, tidak pada jam-jam ketika seharusnya…
Hidup harus tetap disuntuki, betapapun pahitnya, betapapun gelapnya, dan betapapun terlampau terangnya. Hidup harus tetap disesapi, dengan segenap helai nafas yang menghidupi keping-keping darah. Hidup…
Begini, pernah sakit? Atau tiba-tiba sakit? Padahal merasa bahwa tubuh sedang sehat dan baik-baik saja? Atau seringkali sakit? Sakit ringan saja, namun dengan sebab yang…